May 31, 2006

dilema buah delima

suatu hari Fatimah r.a. istri dari khalifah Ali bin Abi Thalib r.a jatuh sakit. melihat ini Ali pun bertanya padanya "makanan apa yang ingin kau makan?", fatimah pun menjawab kalo ia sangat menginginkan buah delima saat ini. mendengar itu Ali pun bingung, di rumah saat itu tidak ada buah delima, dan dia tidak punya uang untuk membelinya.

akhirnya setelah ia pinjam uang pada sahabatnya, Ali pun berangkat ke pasar untuk membeli sebuah buah delima. di tengah jalan ia bertemu seorang tua renta yang sangat kelaparan. "wahai anak muda, tolong belikan aku sebuah buah delima, kalau tidak aku bisa mati kelaparan", kata orang tua itu pada Ali. Mendengar itu ali kembali bingung, pasalnya uang yang dipinjamnya hanya cukup untuk membeli sebutir buah delima.

Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardiknya. (Q.S. Ad-Duha : 10)

sambil memikirkan cara untuk memecahkan dilema ini, Ali meneruskan perjalanannya ke pasar. setelah membeli sebutir delima, Ali hanya menemukan satu jalan untuk menyelesaikan dilema ini, yaitu dengan membagi 2 buah delima itu, setengah akan diberikannya pada sang orang tua, dan setengahnya lagi untuk istrinya. walaupun Ali malu untuk memberikan setengah delima pada istrinya, dengan ikhlas dia pun memberikan setengah buah delima pada orang tua tadi, yang langsung dimakan dengan lahap olehnya.

dengan perasaan malu, Ali pun kembali ke rumahnya untuk memberikan buah delima sisanya pada istrinya. setibanya dirumah, Fatimah pun menyambutnya "lama sekali engkau pergi?, dan kenapa engkau begitu murung?", tanya fatimah. Ali pun menceritakan kejadian tadi. "aku merasakan perasaan aneh, setelah engkau pergi, aku jadi tidak terlalu ingin makan delima" kata fatimah sambil tersenyum.

baru saja Ali duduk di sebelah fatimah, sahabat Salman Al Farisi r.a. masuk membawa sembilan butir buah delima untuk diberikan pada Ali. "Benarkah buah itu untukku Salman?, tapi aneh, kalo itu memang rezekiku, seharusnya ada sepuluh butir buah delima" kata Ali. Salman pun tersenyum nakal, sambil mengeluarkan sebutir buah delima lagi dari balik kantongnya. Ia sengaja menyembunyikan buah delima itu untuk menguji sahabatnya Ali.

Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikitpun tidak dirugikan (Q.S. Al-An'am : 160)



*ngkopi dari majalah Sabili di mushola south spine :)

2 comments:

Anonymous said...

cem mana pula kao..
kao serius lah kao..
mo jadi penulis ato pengopi kao??

hueeuue..
maju trs del..

dina said...

lha mas?
sedekahnya setengah butir bukan?

kalau sepuluh kalinya, harusnya cman dapet 5. betul tak? ^^
kidding..

semangat mas.